Kamis, 19 November 2015

Kerokan...Baikkah...? Adakah Manfaatnya.



Mungkin teman - teman tidak asing dengar namanya kerokan. ya.. kerokan adalah pengobatan alternatif di kala masuk angin. yang biasa di lakukan sama orang indonesia. bentuknya seperti belang - belang. ya ada yang bilang seperti tatto belang harimau. tatto tradisional orang indonesia. bahkan sampe banyak di bikin meme segala. sangking kreatifnya. cuma bermodalkan sekeping uang logam plus balsem, gejala masuk angin umumnya langsung ngacir. Semakin banyak gurat-gurat merah gelap memenuhi punggung, kian marem sang pasien.
kerokan ini tidak hanya populer di Indonesia, tapi juga di negara-negara Asia lainnya. seperti Orang Vietnam menyebutnya sebagai cao giodi. orang Kamboja menjulukinya goh kyol. Di China juga di sebut sebagai gua sua. Bedanya, orang China pakai batu giok sebagai alat pengerok, bukan kepingan uang logam.

tapi yang akan di bahas bukan itu. tapi bagaimana pandangan medis atau dokter tentang atau mengenai kerokan apakah ada manfaatnya. 

Seorang Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. DR. dr. Didik Gunawan Tamtomo, PAK., MM, MKes., pada tahun 2003-2005.tertarik untuk meneliti gunanya kerokan. Hasilnya, dari 390 responden berusia 40 tahun ke atas yang mengembalikan kuesioner, hampir 90 persen mengaku kerokan saat ‘masuk angin’. 
Pada tahap kedua, bapak ini menjadikan dirinya sebagai obyek penelitian. Ia mengerok bagian tangannya lalu dibiopsi. Hasilnya menunjukkan; tidak ada kulit yang rusak ataupun pembuluh darah yang pecah, tetapi pembuluh darah hanya melebar. Hal ini membuktikan kerokan tidak merusak pori-pori kulit dan tidak menyebabkan pembuluh darah kecil dan halus pecah. Melebarnya pembuluh darah membuat aliran darah lancar dan pasokan oksigen dalam darah bertambah.

Penelitian tahap akhir adalah penelitian biomolekuler, yakni pemeriksaan darah dari orang yang kerokan dan orang yang tidak kerokan. Semua respondennya adalah perempuan karena mereka dinilai lebih suka kerokan daripada laki-laki. Para responden dibagi dalam dua kelompok dan menjalani pemeriksaan darah.
Kelompok pertama kemudian dikerok, sedangkan kelompok kedua tidak. Seluruh responden selanjutnya diperiksa lagi darahnya. Ada tiga hal yang diamati, yakni:
  • Terdapat perubahan kadar endorphin. kadar endorfin orang-orang yang dikerok naik signifikan. Peningkatan endorfin membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat.
  • Terdapat perubahan kadar prostaglandin Kadar prostaglandin turun. Di sisi lain, zat ini menyebabkan nyeri otot. Penurunan kadar prostaglandin membuat nyeri otot berkurang.
  • Terdapat perubahan kadar Interleukin serta komplemen C1 dan C3 Terdapat perubahan komplemen C3, C1, dan interleukin yang menggambarkan adanya reaksi peradangan tidak signifikan.

prinsip kerokan tak beda jauh dengan akupuntur yang menancapkan jarum dalam tubuh. prinsip kerokan adalah meningkatkan temperatur dan energi pada tubuh yang dikerok. Peningkatan energi ini dilakukan melalui perangsang kulit tubuh bagian luar.
Dengan cara ini, saraf penerima rangsang di otak akan menyampaikan rangsangan yang menimbulkan efek memperbaiki organ pada titik-titik meridian tubuh. Nah, pada gilirannya, arus darah di tubuh yang lancar akan menyebabkan pertahanan tubuh juga meningkat.

Pada intinya, kerokan dapat bermanfaat untuk mendapatkan rasa nyaman dan menghilangkan nyeri otot. Namun, seperti halnya obat, tidak baik jika berlebihan. 
(sumber : http://klikdokter.com/healthnewstopics/topik-utama/manfaat-kerokan/penelitian-kerokan/2)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar